Persiapan pendakian Gunung Kerinci Jambi harus melihat peta jalur bahkan topografi daerah agar bisa melihat bagaimana strategi yang akan dilakukan selama melakukan ekspedisi pendakian ini. Jalur pendakian ini bisa memprediksikan biaya yang akan disiapkan serta jalur Gunung Kerinci yang diambil bisa tepat sasaran dan bahkan menjadi rute yang paling efektif untuk dilakukan daki gunung bersama rombongan tim. Perjalanan menuju Gunung Kerinci bisa melewati kota Padang dan kota Jambi bahkan lewat Muaro Bungo. Jika dilihat posisi Muaro Bungo ini terletak di jalan utama trans Sumatera yang akan menghubungkan kedua kota penting Jambi dan Sumatera Barat. Berikut ilustrasinya.
Jika anda berada dari kota Padang Sumbar.
Formula : Padang --> ke Kersik Tuo --> ke Sungai Penuh.
Gunakan bus umum ataupun travel dari kota Padang menuju Sungai Penuh dan anda harus turun di desa Kersik Tuo. Jika anda dari Jakarta sebaiknya menaiki pesawat udara dengan rute Jakarta --> ke Padang dan sebaiknya mendarat pada pagi hari untuk sampai di Kersik Tuo sekitar jam 15:00 - 18:00
Jika anda dari kota Jambi.
Formula: Jakarta --> ke Jambi --> ke Sungai Penuh --> ke Kersik Tuo.
Anda bisa menggunakan bus umum dari Jakarta seperti Family Raya, Lorena, NPM, ANS, ALS, atau bus yang menuju ke Sumbar turun di Muaro Bungo dan estafet menuju Sungai Penuh dan estafet lagi menggunakan angkutan kota ke Kersik Tuo. Apabila anda menaiki pesawat udara harus menggunakan taksi atau travel menuju Muaro Bungo menuju ke Kersik Tuo. Rute ini anda harus bermalam di Kersik Tuo karena waktu sampai di lokasi ini sudah siang menjelang sore, dan anda harus bersiap mendaki keesokan pagi nya.
Rekomendasi yang sering digunakan oleh para pendaki adalah dari kota Padang, karena lebih simple serta anda akan mendapatkan pemandangan alam lebih banyak eksotis menarik indah jika dari kota Jambi serta lebih praktis karena rutenya relatif mudah dimengerti.
RUTE TOPOGRAFI PENDAKIAN GUNUNG KERINCI.
Berikut adalah ulasan rute topografi pendakian Gunung Kerinci Jambi.
R10 [ketinggian 1.611 meter dpl] --> ke Pintu Rimba [1.800 meter dpl]. Disebut dengan R10 merupakan sebuah tempat yang digunakan sebagai pintu jaga oleh para petugas TNKS [Taman Nasional Kerinci Seblat] untuk mendata seluruh para pendaki yang telah masuk dan keluar. Topografi daerahnya adalah banyaknya ditemukan ladang perkebunan masyarakat lokal setempat, untuk sampai ke lokasi ini kondisi jalan baik aspal hanya sampai pada batas hutan saja dengan jarak +/- 2 km atau sekitar 1 jam perjalanan.
Pintu Rimba --> ke Pos Bangku Panjang [1.909 meter dpl]
Inilah gerbang yang pertama yang harus dilalui oleh para pendaki bernama Pintu Rimba yang berada di perbatasan antara ladang perkebunan masyarakat dengan hutan heterogen. Disinilah banyak para pendaki menamanakan shelter, dan topografi daerahnya lokasi air berjarak +/- 200 meter yang terletak di sebelah kiri jika dikonversikan dengan waktu sekitar 5 menit. Jarak tempuh yang akan pendaki lalui menuju ke Pos Bangku Panjang selama 2 km atau +/- 40 menit dengan kondisi treking masih bersahabat dan cukup landai.
Pos Bangku Panjang --> ke Pos Batu Lumut [2.000 meter dpl]
Setelah anda sampai ke pos Batu Lumut yang sebagai pendaki menyebutnya pos petama sebagai pemanasan. Kondisi Pos Batu Lumut topografi daerahnya cukup layak untuk melepas lelah sejenak dan perjalanan ini menempuh jarak 2 km dengan lamanya perjalanan sekitar 30-40 menit.
Pos Batu Lumut --> ke Shelter 1 [2.225 meter dpl]
Setelah anda istirahat sejenak di Pos Batu Lumut, sebenarnya tidak ada tempat shelter untuk duduk nyantai tetapi topografi daerahnya ada sumber air di sekitar lokasi ini berupa air endapan. Memang secara umum airnya tersedia pada saat musim hujan saja. Lama rute perjalanan +/- 1 jam dengan jarak 2 km menuju Shelter 1. Anda harus berhati-hati karena perjalanan anda akan ditempuh dengan kemiringan yang terjal sampai 60 derajat.
Shelter 1 --> ke Shelter 2 [2.510 meter dpl]
Tempat istirahat di Shelter 1 lumayan memadai untuk meleoaskan penat dan atur nafas kembali, tetapi kondisinya tidak terlalu prima kokoh. Bentuk Shelternya berupa pondok tua yang perlu perawatan. Topografi daerah di sekitar lokasi ini udara sudah mulai dingin dan lembab mengakibatkan sebagian pendaki sedikit mengantuk. Jarak lintasan ini sekitar 3 km dengan waktu tempuh +/- 1,5 jam dengan kemiringan jalan hampir 45 derajat.
Shelter 2 --> ke Shelter 3 [3.073 meter dpl]
Setelah melepas lelah sebentar saatya menuju ke Shelter 3, perjalanan ini akan menempuh jarak sekitar 2 km dengan lamanya perjalanan sekitar 2 jam.
Shelter 3 --> ke Shelter 4 [3.351 meter dpl]
Sebagian dari pendaki sampai di Shelter 3 merupakan tempat yang sangat cocok sekali untuk mendirikan tenda dan istirahat karena waktu bisanya sudah menjelang sore. Di lokasi ini anda bisa melihat Desa Kersik Tuo dibawag dengan pemandangan yang sangat indah sekali. Lokasinya cukup datar dan anda juga menjumpai sumber air disekitar ini. Setelah anda istirahat di Shelter 3 ini anda akan menuju ke Shelter 4 keesokan harinya dengan jarak sekitar 1,5 km dengan lamanya perjalanan sekitar 1 jam. Jika perjalanan ini dilihat topografinya setapak dan terlihat bekas air yang terbentuk bekas aliran pada jalur pendakian.
Shelter 4 [3.800 meter dpl] --> Disinilah anda akan melihat pisah batas antara hutan batas vegetasi berpasir dan terlihat bebatuan cadas. Lokasi inilah para pendaki akan melihat dan harus mengikuti jalur pendakian ini dan tidk diperkenankan untuk membuat rute baru karena kondisi tanah yang banyak bebatuan bercampur batu yang akan mengakibatkan rute yang baru anda buat akan berakibat fatal nantinya. Anda akan melihat topografi daerah lokasi yang terhampar datar dan ada sebagian pendaki mendirikan tenda tetapi harus memastikan lokasi berdiri tetap kokoh. FYI, di sekitar lokasi ini tiupan angin sangat kuat sekali dan suhu akan terasa sangat dingin sekali. Untuk sampai ke summit attack atau puncak menempuh perjalanan sekitar 2,5 jam atau 2 km.
No comments:
Post a Comment